N A M A : SANG NYOMAN BANGBANG
KUSUMA JAYA
N
I M : 834786947
SEMESTER : 3
TUGAS
: PERTEMUAN
3
1. Fungsi
umum dan fungsi khusus bahasa
Fungsi
bahasa secara umum adalah :
a. Alat
untuk melakukan komunikasi antar
individu ataupun antar kelompok
b. Alat
pemersatu dari sekian banyaknya suku dan budaya
c. Alat komunikasi supaya dapat mengerti satu sama
lain yang dapat mempersatukan
Mereka dimana pun berada.
d. Alat
petunjuk dari status pendidikan seseorang dan kesejahteraan suatu kelompok.
Fungsi
bahasa secara khusus menurut Sumiati
Budiman seorang ahli mengatakan fungsi bahasa
Dapat
dibedakan menjadi beberapa bagian di antaranya adalah :
a. Fungsi
praktis bahasa digunakan sebagai alat
komunikasi dan interaksi antar anggota
Masyarakat
dalam pergaulan hidup sehari-hari.
b. Fungsi
budaya atau kultural adalah bahasa telah digunakan untuk menyimpan menyebarkan
dan mengembangkan kebudayaan
c. Fungsi
artistic adalah bahasa telah digunakan
sebagai alat untuk menyampaikan
rasa estetis atau keindahan manusia melalui seni sastra.
d. Fungsi
edukatif adalah bahasa telah digunakan
sebagai alat untuk menyampaikan dan mengembangkan ilmu dan teknologi.
e. Fungsi
politis adalah bahasa digunakan sebagai
alat untuk mempusatkan bangsa dan untuk
menyelenggarakan administrasi pemerintah
f. Fungsi sebagai ekspresi diri adalah sebagai alat untuk
mengekspresikan segala perasaan manusia
sehingga dengan begitu manusia mengerti akan ekspresi orang lain.
2. Empat
Teori yang menonjol dalam perolehan
bahasa kedua (B2)
a.
Teori
Akulturasi adalah proses penyesuaian diri terhadap kebudayaan yang baru (Brown,
1987:129). Teori ini memandang bahasa sebagai ekspresi budaya yang paling nyata
dan dapat diamati dan bahwa proses pemerolehan baru akan terlihat dari cara
saling memandang antara masyarakat B1 dan masyarakat B2
b.
Teori
Akomodasi
Teori Akomodasi memandang B1 dan B2 (Indonesia
dan Jawa Krama), misalnya, sebagai dua kelompok yang berbeda. Teori ini
berusaha menjelaskan bahwa hubungan antara dua kelompok itu dinamis.
c.
Teori
Wacana
Teori ini sangat sesuai untuk diterapkan
dalam konteks pembicaraan ini. Dilihat dari
segi bagaimana cara anak menemukan makna
potensial bahasa melalui
keikutsertaannya dalam komunikasi. Cherry
(via Ellis, 1986:259) menekankan
pentingnya komunikasi sebagai upaya
pengembangan kaidah struktur bahasa.
d.
Teori
Neurofungsional
Pemerolehan bahasa berkaitan erat dengan
sistem syaraf, terutama area Broca (area
ekspresif verbal) dan Wernicke (area
komprehensi). Meskipun demikian, area
asosiasi, visualisasi, dan nada tuturan
juga berperan. Dengan demikian, pemerolehan
bahasa sebenarnya juga melibatkan otak
kanak dan kiri.
3. Empat
metode yang dapat diterapkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia
a. Metode Langsung
Metode ini
menerapkan secara langsung semua aspek dalam bahasa yang diajarkan.
Misalnya, dalam
suatu pembelajaran pelajaran bahasa Indonesia di daerah bahasa
pengantar di kelas
adalah bahasa Indonesia tanpa diselingi bahasa daerah/ bahasa ibu
b. Metode Alamiah
Metode ini berprinsip bahwa mengajar bahasa
baru (seperti bahasa kedua) harus sesuai dengan kebiasaan belajar bahasa yang
sesungguhnya seperti yang dilalui anak-anak ketika belajar bahasa ibunya.
Proses alamiah sangat berpengaruh pada metode ini.
c. Metode Tatabahasa
Metode ini memusatkan pada pembelajaran
vokabulerr (kosakata), kelebihan metode ini terletak pada kesederhanaannya
dan sangat mudah dalam pelaksanaannya.
d. Metode
SAS
Metode SAS (Struktural Analitik Sintetik)
bersumber pada ilmu jiwa yang berpandangan bahwa pengamatan dan penglihatan
pertama manusia adalah global atau bersifat menyeluruh. Dengan demikian segala
sesuatu yang diperkenalkan pada murid haruslah mulai ditunjukan dan
diperkenalkan struktur totalitasnya atau secara global.
4. Fungsi
kurikulum bagi guru
Guru merupakan pendidik profesional, yang mana
secara implisit ia telah merelakan dirinya untuk memikul sebagian tanggungjawab
pendidikan. dipundak orang tua. Para orangtua tatkala menyerahkan anaknya
kesekolah, sekaligus berarti pelimpahan sebagian tanggungjawab pendidikan
anaknya kepada guru, tentunya orang tua mengharapkan agar anaknya akan
menemukan guru yang baik, berkompetensi dan berkualitas.
Adapun fungsi kurikulum bagi guru atau pendidik
adalah;
·
Pedoman kerja dalam
menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar para anak didik.
·
Pedoman untuk mengadakan
evaluasi terhadap perkembangan anak didik dalam rangka menyerap sejumlah
pengalaman yang diberikan.
5.
Syarat yang
berhubungan dengan isi buku teks adalah :
A.
Kelayakan isi
1)
Kesesuaian materi dengan
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Buku teks pelajaran
bahasa Indonesia yang baik seharusnya berisi materi yang mendukung tercapainya
SK (standar kompetensi) dan KD (kompetensi dasar) dari mata pelajaran tersebut.
2) Kesesuaian
materi dengan kurikulum Buku
teks bahasa Indonesia yang
memenuhi
syarat kriteria kelayakan berdasar BSNP haruslah sesuai dengan
kurikulum
yang berlaku (Kurikulum 2006/KTSP). Kurikulum merupakan
suatu
usaha untuk menyampaikan asas-asas dan ciri-ciri yang penting dari
suatu
rencana pendidikan dalam bentuk yang sedemikian rupa sehingga
dapat
dilaksanakan oleh guru di sekolah
3). Keakuratan
materi
Keakuratan materi dalam kriteria kualitas
BTBI menurut BSNP meliputi
keakuratan wacana, diagram, gambar, contoh,
konsep maupun teori.
4) Kemutakhiran materi
Materi
dalam BTBI haruslah mutakhir, mengikuti kurikulum yang berlaku.
Hal
ini berarti materi ataupun contoh yang disajikan haruslah up to date.
keakuratan
wacana, diagram, gambar, contoh, konsep maupun teori.
5) Mendorong keingintahuan
Materi yang baik harus dapat menumbuhkan
keingintahuan serta kreatifitas
siswa sehingga merangsang, memantapkan, menantang
dan menggiatkan
aktivitas siswa. Hal ini dapat terlihat
dari metode dalam pemilihan judul
semenarik mungkin sehingga dapat mendorong
keingintahuan siswa.
Contoh pemilihan judul wacana “ Kasiat Biji
Jarak”.
6) Substansi keilmuan dan
life skill
Substansi keilmuan dalam BTBI meliputi kebahasaan dan
kesastraan,
kedua subtansi ini harus ada dalam materi BTBI baik SMP
maupun SMA.
7). Pengayaan
Isi BTBI selain termuat dalam SK dan KD juga harus dapat
memperkaya
ilmu pengetahuan siswa baik dalam bidang akademik maupun
nonakademik yang mendukung tercapainya tujuan
pembelajaran.
8) Keberagaman nilai
Kelayakan isi juga dilihat dari keberagaman
nilai-nilai maupun norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Buku teks yang
baik tidak memberikan uraian-uraian yang menjurus kepada penggoyahan
nilai-nilai yang berlaku
B. Kelayakan Bahasa
1)
Teknik
penyajian
Teknik penyajian
merupakan faktor penentu kualitas suatu Buku teks. Teknik
penyajian dalam BTBI
meliputi:
a)
Konsistensi sistematika
sajian dalam bab
konsistensi
sistematika penyajian dalam setiap bab, yakni harus memiliki pendahuluan, isi
dan penutup.
b)
Keruntutan
konsep
Keruntutan konsep dalam
penyajian BTBI berhubungan dengan penyajian konsep
disajikan secara runtun
mulai dari yang mudah ke sukar, dari yang konkret ke abstrak
dan dari yang sederhana
ke kompleks, dari yang dikenal sampai yang belum dikenal.
2)
Pendukung
penyajian
Pendukung penyajian dari
BTBI berhubungan dengan penyajian yang dapat
memotivasi pembaca
khususnya siswa dalam membaca suatu BTBI baik SMP
maupun SMA.
Pendukung
penyajian, meliputi:
a)
Pembangkit
motivasi dalam belajar
Pembangkit motivasi dalam
penyajian BTBI dapat berupa uraian tentang apa yang
akan dicapai peserta
didik setelah mempelajari bab tersebut dalam upaya
membangkitkan motivasi
belajar. Dengan adanya ini maka siswa akan termotifasi
dalam mempelajari dari
bab perbab.
Contoh : Pada BTBI
“kreatif Berbahasa dan Bersastra Indonesia” untuk SMP kelas
IX yang ditulis oleh
Wahono, M.Pd. dan Drs. Rusmiyanto terbitan Ganeca pada unit
1, disebutkan tujuan
pembelajaran yang harus dicapai dalam unit 1 adalah (1)
mencatat
hal-hal penting dalam dialog acara tv/radio; (2) membaca memindai dari
indeks
ke buku; (3) mengkritik dan memuji suatu produk; (4) menulis iklan baris;
(5) menceritakan isi
cerpen.
b)
Contoh-contoh
soal dalam tiap bab
contoh-contoh
soal dalam BTBI SMP dan SMA berfungsi untuk
membantu
menguatkan
pemahaman konsep yang ada dalam materi bagi pembaca khususnya
siswa.
Setiap contoh yang ditulis
perlu dilengkapi dengan bukti . contohnya pada
materi tentang pidato.
c)
Kata-kata
kunci baru pada setiap awal bab
Kata-kata kunci baru yang
terkait dari setiap bab perlu disebutkan pada awal bab,
agar membantu pemahaman
serta pemfokusan siswa.
d)
Soal
latihan pada setiap akhir bab
Soal-soal latihan pada
setiap akhir bab pada BTBI diperlukan agar dapat melatih
kemampuan memahami dan
menerapkan konsep yang berkaitan dengan materi
dalam bab sebagai umpan
balik disajikan pada setiap akhir bab.
e)
Pengantar
Pengantar
pada sebuah BTBI berisi tujuan penulisan buku teks pelajaran bahasa Indonesia,
sistematika buku, cara pengajaran termasuk materi apa saja yang harus diberikan
ke peserta didik untuk satuan masa pengajaran atau satu semester
tertentu, cara belajar yang harus diikuti, serta hal-hal lain yang
dianggap penting bagi peserta didik, yang ditulis pada awal BTBI.
f)
Glosarium
Glosarium yakni kamus
kosakata atau glosari yang disediakan di bagian akhir buku teks untuk
memudahkan pencarian kata yang mungkin belum diketahui artinya oleh pembaca..
g)
Daftar
indeks(subyek)
Daftar indeks adalah
daftar kata penting atau indeks dari kata-kata yang dimuat dan digunakan dalam
buku teks yang dibuat dan dilengkapi dengan nomor halaman. Indeks disusun
secara alfabetis dan tereletak pada bagian akhir buku.
h)
Daftar
pustaka
Kehadiran daftar pustaka
dalam setiap buku teks atau buku pelajaran sangat penting. Daftar pustaka ini
untuk menunjukkan sumber-sumber rujukkan dari materi-materi yang ada dalam buku
teks tersebut.
i)
Lampiran
Lampiran pada BTBI
memuat beberapa daftar sumber bahan yang ada dalam buku yang
dibutuhkan dalam memahami materi yang disajikan dalam buku teks.
3)
Penyajian
pembelajaran
Penyajian dalam sebuah
BTBI untuk SMP dan SMA harus bersifat interaktif dan
partisipatif yaitu ada
bagian yang mengajak pembaca untuk berpartisipasi, misalnya
dengan mengajak peserta mencoba
latihan dengan membuat suatu teks pidato..
4)
Koherensi
dan keruntutan alur pikir
Koherensi dankeruntutan
alur pikir dalam sebuah BTBI berhubungan dengan
penyampaian pesan antara
sub bab dengan bab lain, antara subbab dengan subbab
atau antaralinea, dalam
suatu subbab yang berdekatan mencerminkan keruntutan dan
keterkaitan isi sebuah
BTBI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar