Kamis, 21 Juli 2011

             Lagu Chaiya-chaiya dalam versi  sekolah ya sekolah

            Beberapa masalah terus muncul di dunia pendidikan namun pemerintah berusaha mencari solusi. Masalah -masalah itu seperti : Banyak siswa yang drop out karena biaya pendidikan mahal.  Mahalnya cukup signifikan dengan harga jual sembako di pasaran apalagi kalau  menjelang bulan puasa   tidak bisa dielakan lagi.Mengapa hal ini  terjadi  merupakan dilema? Karena dilema muncul setiap tahun ajaran baru dimana anak harus mempersiapkan beberapa buku baru atau mungkin baju baru belum lagi anak diwajibkan membeli buku penunjang dari buku pokok yang diberikan di sekolah. Kadang-kadang buku yang disediakan di sekolah tidak memadai bagi siswa sekolah dan harus foto copi sendiri dengan biaya sendiri terutama di sekolah pedesaan. Buku-buku yang tersedia di sekolah kadang-kadang dibagi kalau siswa yang orang tuanya kenal dengan gurunya baru dapat memakai kalau tidak kenal kadang disuruh fotocopi alasan sudah habis. Sehingga orang tua yang emosional mengumpat katanya " sudah ada BOS kok foto copi lagi " dan terus bilang berhenti saja makan untuk besok tidak ada. Mudahan lagu ini bisa menyadarkan orang tua bahwa pendidikan dan ilmu pengetahuan sangat berguna di kemudian hari.Lagi ini tembang hampir sama dengan lagu chaiya-chaiya. Yuk coba nyanyikan semoga lancar dan sukses

 Lagu Chaiya-chaiya versi bersekolah ciptaan Sang nyoman bangbang kusuma jaya,S.Pd

Sekolah sekolah ya sekolah sekolah 4x
Mari kita bersekolah   2x
Agar menjadi orang pintar 2x
Tuntutlah ilmu setinggi langit untuk masa depanmu
Rubahlah duniamu 4x
Habis gelap terbitlah terang 2x
Itulah semboyan kita didunia pendidikan
Sekolah sekolah adalah tempat belajar 2x
Belajar segalanya menuju kedamaian
Belajarlah-belajar-belajarlah -belajar
        Demikian lagu ini  semoga bermanfaat dan sukses selalu anak bangsa

Sabtu, 09 Juli 2011

Biografi Sang Nyoman Bangbang Kusuma Jaya,S.Pd

                          Biografi ini merupakan keluh kesah seorang anak manusia yang merambah kehidupan dari  kecil dimana setelah lahir  saya sering dimomong oleh nenek yang bernama Sang Niang Sami. Keseharian Niang Sami adalah bekerja mengangkut barang belanjaan dari pasar sampai ke rumah. Mengenai ibu lebih fokus pada berdagang. Ibu lebih mementingkan kakak saya  begitu juga Bapak. Namun atas kebesaran Sanghyang Widi Wasa saya kian beranjak  remaja. Sikap Bapak dan ibu lebih fokus pada kakak.  Saya tidak berkecil hati karena sudah ada yang menyayangi. Seiring perjalanan waktu saya masuk  SD  kemudian tamat masuk SMP. Pada saat SMP pun tidak ada rasa kasih sayang yang mendalam ,apa-apa yang nomer satu kakak baik makanan maupunperlengkapan lainnya. Saya sering berontak namun tidak berdaya.Tamat SMP menginjak SMA pun sekedar saja kasih sayangnya.Menjelang tamat ,kakak saya berpikir kemana adik saya melanjutkan.Kakak saya jiwa bagus masih memperhatikan saya biarpun lebih disayang Ibu dan Bapak. Menjelang tamat SMA datang edaran blangko formulir PMDK yang menyangkut kesempatan melanjutkan kuliah tanpa testing dengan syarat ada kenaikan pringkat persemester. Saya mencoba memperlihat pada kakak. Akhirnya kakak mendesak Ibu dan Bapak supaya mau menanggung biaya kuliah saya. Karena desakan kakak akhirnya desakan itu dituruti.Aku mengisi formulir dengan segala perlengkapannya.Menjelang ujian selesai  saya ada panggilan untuk mendaftar kembali ke STKIP. Singkat cerita aku lulus dengan nilai bagus dan lanjut mendaftar kembali ke STKIP dengan jurusan DII PGSD.Pada Tahun 1996 saya ikut testing sehingga diangkat menjadi Guru SD di SDN 5 Datah Kecamatan Abang Karangasem. SDN ini merupakan SD daerah terpencil. Saya menempati Ruang Mess sekolah. saya jarang pulang ke Klungkung. Selama 6 tahun saya melaksanakan tugas di SDN 5 Datah . Pada Tahun 2001 saya memohon mutasi ke Kecamatan Manggis di SDN 7 Gegelang Manggis agar lebih dekat  dengan perbatasan Klungkung.Mengapa saya memohon pindah karena merasa sudah berkeluarga biar gampang melaksanakan krama adat banjar bendul Klungkung.Pada Tahun 2000 saya tinggal di Kecamatan Dawan Klungkung.Pada tahun 2006 saya melanjutkan kuliah di Universtas Dwijendra Denpasar untuk memperoleh gelar sarjana. Pada tahun 2008 pas anak ke tiga lahir saya pindah tempat tinggal dari Kecamatan dawan yaitu BTN Bumi Pesinggahan Asri menuju Banjar Bendul,Jalan Patimura Gang II No.5A. Saya sangat bahagia sekali  biarpun masih mengajar di SDN 7 Gegelang. Kemajuan Teknologi saya mengikuti hingga belajar mengenai membuat Blog di internet. Saya internetan dengan modem pada laptop dengan kartu CDMA Flexi Dasyat sangat irit dan memuaskan. Saya membuat blog di WWW.Blogger.Com dan WWW.Shvoong.Com. Sudah banyak saya menulis artikel seperti : Solusi Demam Laptop.Cara mengajar anak umur 5 tahun,Babad I Dewa Bangbang Bangun Sakti,Bukti Kebesaran Kerajaan Semarapura Klungkung ,Pengalaman di SDN 7 gegelang , Lagu Super Bodoh,Makna kelahiran Sang gatot kaca dll. Kalau penasaran konek ke internet

Rabu, 06 Juli 2011

I Dewa Bangbang Bangun Sakti: Cara mengajar membaca

I Dewa Bangbang Bangun Sakti: Cara mengajar membaca: " Cara Mengajar Membaca untuk anakdi bawah umur 5 Tahun Membaca merupakan suatu cara men..."

Cara mengajar membaca

                                   Cara Mengajar  Membaca untuk anakdi bawah umur 5 Tahun
                 Membaca merupakan suatu cara menambah ilmu pengetahuan. Membaca ini bisa kita perkenalkan pada anak mulai berumur 3 tahun. Membaca ini yang pertama kita perkenalkan gambar-gambar yang menarik seperti gambar mobil,binatang,gambar tumbuhan ,dan benda-benda yang lain. Kemudian kita perkenalkan gambar -gambar huruf dari A sampai Z. Nanti anak pasti bertanya, " Ini apa namanya? ". Pak atau Ibu. Dengan cara tersebut kita mulai memberikan nama-nama huruf satu persatu dan cara mengingatnya seperti huruf A besar kita umpamakan orang berdiri mengangkang,huruf B besar kita umpamakan dengan orang yang pipinya cembung dan perutnya besar dll. Ini merupakan langkah awal dalam mnegajar anak membaca.
                 Langkah kedua kita sediakan papan tulis warna hitam dilengkapi dengan kapur atau spidol yang menggunakan papan halus warna putih. Kartu-kartu huruf yang ada tersebut kita tunjukkan satu persatu dan menyebutkan namanya sambil mengajak anak menulis huruf tersebut di papan . cara ini memudahkan anak mengingat huruf-huruf tersebut. setelah semua huruf diketahui namanya baru kita melangkah penggabungan beberapa huruf yang mendekati suku kata.Cara ini menggunakan kartu huruf.
                 Penggabung beberapa huruf merupakan langkah ketiga bagi kita. penggabungan huruf ini mulai dari huruf  p . b , m dengan huruf vokal   a , i , u , e ,o. Sehingga akan menyerupai seperti ini   pa-pi-pu-pe-po dan ba-bi-bu-be-bo dan selanjutnya. Cara ini menggunakan kartu suku kata.
                 Langkah keempat kita perkenalkan beberapa kartu kata dan mengajak membaca bersama-sama.



Selasa, 05 Juli 2011

Solusi Demam Laptop



                       Seiring perjalanan waktu kecanggihan teknologi sangat diminati kaum anak-anak . seperti pada gambar di atas ini bukan merekayasa tetapi anak - anak berkeinginan bermain lewat game menggunakan laptop dan kadang-kadang juga mencari gambar kartun maupun gambar mobil. Note book ( laptop ) merupakan alat canggih namun kita perlu berhati-hati jangan sampai anak kita ke bablasan atau terlanjur ke situs-situs orang dewasa.
                        Note book bagai buah simalakama kalau kita berikan anak bebas menggunakan laptop yang lengkap dengan Wi-Fi atau pas centel Modem internet bisa jadi anak iseng-iseng mengklik ini atau mengklik itu bisa sampai ke situs orang dewasa. Nah di sini peran tua sangat diperlukan untuk mendampingi anak belajar laptop.Kita arahkan pada situs-situs yang mengandung pendidikan dan hiburan sesuai dengan umurnya.
                          Bagi orang tua yang sibuk ini yang sulit apalagi orang kaya semua serba ada dan gampang diperoleh ini sangat berbahaya. Bahayanya ini perlu kita carikan solusi  agar sama-sama jalan. Solusi ini diperlukan untuk meniadakan situs orang dewasa  pada jam anak-anak melek  atau belum tidur atau kita khususkan anak -anak kita dengan laptop yang mengisi data situs khusus situs pendidikan saja.
                         Di sinilah peran produsen laptop seperti Acer,Byon ,Advan,Comfac  dll memproduksi laptop khusus bagi anak yang berisi situs pendidikan. Di samping itu jangan sampai orang tua terlalu membiarkan anak seharian di depan laptop ini bisa menambah sakit mata di mana mata payah bekerja asyik melihat tayangan dalam laptop. dan juga orang tua perlu memberikan makanan yang banyak mengandung vitamin agar kesehatan mata anak terjamin.




Banyak Jalan untuk Menopang Biaya Hidup








               Inilah keluarga kecil yang sibuk mengisi liburan dengan membuat rangkaian janur yang disebut jejahitan seperti Canang cawu kecil dan canang cawu besar dan juga ada beberapa banten Prsasista yang digunakan untuk membersihkan pekarangan rumah secara sederhana.
               Kegiatan ini dilakukan bukan semata-mata untuk mengisi liburan tetapi juga untuk menopang biaya hidup yang semakin  mendesak dengan berbagai kegiatan adat di banjar ,kegiatan upacara agama ,memenuhi kebutuhan sembako dan kebutuhan sekolah.
               Kegiatan ini juga dilakukan anak-anak saya untuk dapat membantu orang tua sekaligus belajar tentang cara membuat rangkaian janur untuk bekal di hari tua.

Senin, 04 Juli 2011

Babad I Dewa Bangbang Bangun Sakti


SEJARAH LAHIRNYA

I DEWA BANGBANG BANGUN SAKTI”


Kalau kita berbicara masalah merajan Gede I Dewa Bangbang Bangun Sakti, maka kita tidak boleh lepas dari sejarah kawitan kita terlebih dahulu yang di desa Gembalan yaitu pura Dalem Bangbang Bangun Sakti..
Diceritakan acara pelebon Ida Dalem Ketut Ngulesir begitu agung sekali, (bertahta di Bali th 1380 – 1460 Masehi)  rakyat sangat antusias sekali melaksanakan pitra yadnya itu. Kerajaan Gelgel merasa kehilangan pemimpin yang besar, bijaksana dan penuh wibawa yang tinggi. Seluruh rakyat di Bali berkabung untuk rajanya yang tercinta. Lebih dari sebulan diadakan acara berkabung atas meninggalnya raja Bali yang kesohor di seantero nusantara khususnya kerajaan Majapahit waktu itu yang paling besar.
Maka setelah itu para pembesar Kerajaan Bali (Gelgel) mengadakan rapat besar untuk membicarakan pengangkatan penguasa baru di bumi Bali dan akhirnya keputusannya, seluruh pembesar kerajaan mengangkat putra mahkota yakni Ida I Dewa Waturenggong sebagai raja baru menggantikan ayahandanya yang telah tiada dan bergelar Ida Dalem Waturenggong. (Tahun 1460 – 1550 Masehi) Dalam menjalankan pemerintahannya beliau dibantu saudara-saudara sepupunya yaitu I Dewa Gedong Arta, I Dewa Nusa, I  Dewa Anggungan, I Dewa Pagedangan, dan terakhir I Dewa Bangli. Di masa pemerintahan Ida Dalem Waturenggong kerajaan Bali mencapai zaman keemasan yang sangat gemilang karena beliau memimpin Bali penuh kebijaksanaan dan penuh kearifan.
Di suatu saat di tengah cuaca yang terang benderang beliau memimpin suatu rapat penting untuk membahas kemajuan kerajaan dan tiba-tiba bumi berguncang hebat, suara petir menggelegar disertai kilatan cahaya yang kemilau, akan tetapi tidak ada hujan. Semua yang hadir di rapat itu merasa heran dan terkejut dengan kejadian alam yang aneh itu. Di saat semua hadirin bengong menyaksikan keadaan alam itu maka berkatalah Ida Dalem Waturenggong memecah kesunyian suasana yang mencekam itu. :
Wahai para pembesar kerajaan Gelgel yang hadir di rapat hari ini, kalian semua tak usah bingung dengan kejadian alam tadi, ini pertanda alam baik, akan ada putra Bali yang lahir hari ini dan akan ikut memimpin Bali beserta keturunannya untuk kemajuan Bali. Nah, untuk itu sekarang rapat kita akhiri sampai di sini, besok kita lanjutkan dan kepada kakakku Dewa Bangli dan keponakanku Dewa Sukawati, saya harap jangan ikut meninggalkan rapat ini, kalian berdua ikut denganku ke suatu tempat”.
 Maka sekarang tinggallah 3 orang dalam balairung tempat rapat itu. Lalu Ida Dalem berkata “Wahai kakakku Dewa Bangli, mari sekarang kita tengok istri kanda yang sedang hamil tua, aku punya firasat putramu sekarang akan lahir “
I Dewa Bangli menjawab,
“Baiklah adik prabu”.
        Ida Dalem berjalan beriringan dengan I Dewa Bangli, sambil tangan beliau memapah keponakan beliau yaitu I Dewa Sukawati, putra tertua dari I Dewa Nusa. Dimana ada Ida Dalem di sana pasti ada I Dewa Sukawati. Setelah sekian lama beliau berjalan akhirnya beliau tiba di kediaman I Dewa Bangli. Beliau melihat secercah sinar biru keluar dari kandungan istri I Dewa Bangli dan beliau langsung berkata ,
 “Kakakku Dewa Bangli, putramu akan segera lahir tepat nanti tengah malam menjelang purnama kartika yang agung”
       Waktu beliau sampai di kediaman I Dewa Bangli hari sudah hampir menjelang tengah malam, Ida Dalem Waturenggong mengambil selembar daun sirih diisi pamor, gambir, lalu beliau kunyah. Bertepatan Ida Dalem Waturenggong mengambil tembakau yang akan dipakai untuk mengusap merahnya gambir di bibirnya, terdengarlah suara tangis bayi yang sangat tinggi akan tetapi merdu sekali lengkingannya. Seorang putra Bali telah lahir ke dunia, parasnya sangat tampan, dari seluruh tubuh mengeluarkan aura sinar biru, di tangan kanan bayi mungil itu tergenggam sebutir mutiara bersinar merah menyilaukan mata, yang bernama “Mirah Menjangan”. Begitu lahir, yang pertama mengambil bayi itu adalah Ida Dalem Waturenggong karena begitu keluar bayi itu dari rahim ibunya bayi itu seperti terbang menghampiri penguasa Bali waktu itu. Dengan penuh keikhlasan dan kasih sayang beliau memangku sang jabang bayi yang masih kemerahan itu dan beliau langsung berkata pada kakaknya I Dewa Bangli,
     ”Kakakku Dewa Bangli putramu ini akan kuberi nama I Dewa Klenying, karena dari sekian putramu, putramu ini yang paling tampan wajahnya, dan kepadamu keponakanku Dewa Sukawati mulai saat ini kamu kuangkat saudara kandung dengan sepupumu ini karena kelak di kemudian hari keturunanmu dan keturunan saudaramu ini yang silih berganti menjadi pendamping keturunanku”.
     Sehabis beliau berkata begitu dalam sekejap jagat Bali waktu itu gelap gulita dan sesekali terdengar suara gelegar yang keras sekali, pertanda sabda beliau disaksikan oleh para Dewata yang berstana di langit sana. I Dewa Bangli dan keponakannya menghaturkan sembah sujud kehadapan Ida Dalem Waturenggong, dan mengucapkan rasa terima kasih yang tak terhingga pada beliau, begitu juga keponakan beliau I Dewa Sukawati, akan menjunjung tinggi amanah pamannya itu. Ida Dalem Waturenggong menghampiri ibu dari I Dewa Klenying, dan bersabda,
     “Kak ,ini anakmu kelak akan menjadi orang yang besar dan berguna bagi nusa dan bangsa, kakak harus merawatnya dengan hati-hati dan baik karena putramu itu lahir lain dari putramu yang lain”.
Istri  I Dewa Bangli menjawab,
     “Iya, aku akan selalu mengikuti petunjuk adik prabu”.
Singkat cerita, I Dewa Sukawati sangat sayang dengan adik angkatnya I Dewa Klenying melebihi dengan adik kandungnya yang lain, sampai dia tidak habis pikir, kenapa aku begitu sayang kepada adik Klenying, begitu panggilan akrab pada adik angkatnya itu. Usia antara I Dewa Sukawati dengan I Dewa Klenying sangat jauh, hampir dua puluh tahunan jaraknya, tapi sangat akrab sekali, kemana beliau pergi adik angkatnya pasti ikut serta seakan tidak bisa terpisahkan.
Akhirnya setelah I Dewa Klenying dewasa, diberilah beliau tugas oleh raja. Dan Raja bersabda, “Wahai keponakanku Dewa Klenying, kau sekarang aku beri tugas dengan jabatan yang sama dengan kakak angkatmu yaitu sebagai panglima perang. Sebagai senopati perang, kau kuberikan pos di desa utara, rabaslah hutan itu dan jadikanlah hutan itu sebagai tempat tugasmu yang baru, bawalah beberapa orang prajurit untuk ikut membuka hutan”.
 “Baiklah Ayahnda Prabu”,
begitu jawabnya, karena I Dewa Klenying dan I Dewa Sukawati disuruh memanggil Ayahnda Prabu bukan paman Prabu.
Karena Ida Dalem Waturenggong telah memberikan hari yang baik untuk membuka hutan utara, maka berangkatlah I Dewa Klenying dan I Dewa Sukawati menuju daerah utara kerajaan Gelgel. Sesampainya di daerah yang dimaksud, seluruh rombongan menghaturkan sesaji kehadapan penguasa hutan disana. Setelah selesai upacaranya, mulailah rombongan merabas hutan. Kurang lebih tujuh hari merabas hutan disana, maka jadilah sebuah daerah hunian yang baru. Pemandangannya sangatlah indah karena puncak Gunung Agung yang menjulang tinggi terlihat sangat jelas sekali. Di utaranya nampak hutan dan kokohnya bukit yang ditumbuhi banyak pepohonan sehingga terlihat seperti berjambul . Nah pada waktu merabas hutan, ditemukan banyak sekali pohon gendil yang berduri sangat runcing dan durinya sering sekali menggembal atau menarik pakaian para prajurit yang merabas hutan, maka oleh I Dewa Klenying, daerah yang dirabas dan dijadikan tempat pemukiman baru itu diberi nama DESA GEMBALAN. Artinya pohon gendil itu bersuka cita atas kedatangan I Dewa Klenying beserta rombongannya. Setelah hutan selesai dirabas, I Dewa Klenying membagikan petak petak tanah rabasan kepada seluruh rakyatnya dan setelah semua mendapat bagian tempat, I Dewa Klenying menerangkan kepada seluruh pengikutnya bahwa nanti akan dilaksanakan caru Pelebuh Gentuh untuk membersihkan tempat itu, agar semua orang terhindar dari semua mara bahaya.
Akhirnya, satu bulan setelah diadakannya pecaruan Pelebuh Gentuh, rakyat sangat bersuka cita karena selama tujuh hari tujuh malam diadakan berbagai acara untuk menyambut pembukaan daerah yang baru. Banyak pejabat kerajaan yang hadir termasuk tentunya Ida Dalem Waturenggong untuk meletakkan batu pertama sebagai cikal bakal berdirinya Desa Gembalan.  
Setelah setahun I Dewa Klenying bertempat tinggal disana, beliau beserta rombongannya merasa sangat betah karena tanahnya sangat subur, hasil panennya melimpah ruah, perekonomian desa maju dengan pesatnya serta rakyat hidup berkecukupan dan berbagai tugas yang dibebankan oleh raja ke pundak I Dewa Klenying selalu mencapai kesuksesan yang gemilang berkat kerja sama  beliau dengan para bawahannya, padahal pada waktu itu umur I Dewa Klenying masih sangat muda, namun kemampuan dan daya pikirnya sangat luar biasa, para pembesar kerajaan merasa heran dan kagum, bahkan ayah kandung beliau sendiri yaitu I Dewa Bangli heran dan takjub dengan putra bungsunya itu di dalam mengambil suatu keputusan yang besar seperti membasmi para pemberontak yang terkenal kesaktiannya di daerah utara kerajaan. (akan diceritakan berikutnya)

Ida Dalem Waturenggong merasa bangga mempunyai seorang senapati yang begitu sakti dan memiliki budi pekerti yang sangat mulia, meskipun memiliki kedudukan yang tinggi. Nama I Dewa Klenying sangat terkenal di jagat Bali waktu itu. Saingan politik beliau merasa gentar beradu debat dengan beliau bahkan banyak dari kalangan pejabat kerajaan datang menemui I Dewa Klenying untuk minta nasehat bahkan ada yang mengangkat beliau sebagai guru rohani dan guru kawisesaan, karena beliau memiliki ilmu kerohanian dan ilmu peperangan yang sangat tinggi melebihi para pembesar kerajaan yang lainnya. I Dewa Klenying bisa seperti itu, karena beliau diajar langsung oleh Ida Dalem Waturenggong sendiri. Para wong Bale Samar semua menjadi sahabat beliau, juga di alam gaib sangat disegani karena pada waktu dididik oleh Ida Dalem Waturenggong, I Dewa Klenying juga diajak bersama memasuki Alam Siwaloka/alamnya para Dewata. Disana I Dewa Klenying berguru pada Ida Bethara Siwa. Beliau sangat rajin belajar kedharmaan dan kewisesaan. Ida Bethara Siwa sangat senang mempunyai murid yang patuh dengan perintahnya.Untuk itu Ida Bethara Siwa meng-anugrahkan beberapa Pusaka diantaranya, sebilah keris yang bernama KI KOBAR BALEMAN yang keampuhannya adalah bisa memusnahkan sebidang tanah dan bisa menahan lajunya matahari. Selain itu juga dianugrahkan ALU dan LESUNG EMAS yaitu tempat penumbuk sirih Ida Bethara Siwa.

Semua pemberian dari Ida Bethara Siwa tersebut, kelak akan diwariskan kepada keturunan beliau.




Mengisi liburan

Add caption
             

Jumat, 01 Juli 2011

Janur

Perlambang Daun Janur Kuning dari Pohon Kelapa    
           Janur adalah daun muda pohon kelapa yang banyak digunakan sebagai bahan untuk membuat rangkaian upacara Agama Hindu. Rangkai Daun kelapa ini disebut jejahitan.Jejahitan banyak ragamnya dan namanya pun berbeda-beda. Seperti Rangkain janur ( jejahitan ) yang disebut Tulung Urip. Tehenan, sampian canang cawu ,lis dsb.Rangkain janur (jejahitan ) mempunyai makna yang dalam sekali. Saya ambil contoh Rangkaian janur  (jejahitan ) Sampian..Kata sampian sama diartikan dengan hewan sapi yang merupakan kendaraan Dewa Siwa.Jadi dengan adanya Upacara yang dilengkapi  dengan sampian berarti sujud dan bakti kita sebagai agama hindu diantar melalui sampian yang diibaratkan dengan sapi  sehingga sampai kehadapan Dewa Siwa sebagai penguasa alam semesta. Tulung urip diibaratkan bahwa Dewa Siwa memberikan kehidupan pada umat manusia sehingga dapat hidup dan berkembangbiak. Tehenan diibaratkan dengan ketahanan yang diberikan oleh Dewa Siwa agar  manusia mampu bertahan dari segala rintangan demi mencapai Moksatam Jagatdita Yaca Iti Dharma.
             Janur menurut agama Muslim , Daun janur difungsikan sebagai penghias pesta perkawinan sehingga muncul istilah Janur Kuning Berkembang " Istilah Janur kuning berkembang adalah merupakan sudah menjalani upacara perkawinan dan sudah sah. Daun Janur kuning baik Agama Hindu maupun Agama Islam sama-sama menggunakan Daun Janur sebagai bahan membuat ketupat. Pada Agama Islam hanya mengenal Ketupat Nasi yang besar sedangkan Pada Agama Hindu  mengenal banyak nama ketupat yang bentuknya berbeda-beda seperti Ketupat Kukur berbentuk burung, Ketupat Sirikan, ketupat pengambeyan,ketupat nasi ,ketupat Taluh,dan banyak lagi nama ketupat yang ada.
             Menurut saya Daun Janur melambangkan suatu pesan dari Tuhan Yang Maha Esa agar kita berpikir bahwa kata janur adalah jadikan nuranimu ( Ja - Nur ) sebagai alat untuk mencari kebahagian sesuai dengan agama kita anut.

Lagu " Aku Bukan Super Bodoh"


Guru merupakan orang yang mampu mendongkrak dan memberikan semangat untuk belajar melalui lagu-lagu yang hampir sama musiknya dengan lagu pop yang disenangi oleh anak tetapi liriknya beda. Seperti contoh lagu ciptaan saya yang berjudul " Aku Bukan Superbodoh "

Aku Bukan Super Bodoh

Aku bukanlah super bodoh
aku juga bisa naik kelas
jika mau belajar 
pasti dapat juara
Pak Guru berkata " Murid-murid tak boleh malas belajar "
Sekarang aku mau belajar.


Dengan menanamkan kewajiban belajar agar dapat juara ,murid -murid pasti berusaha bersaing dalam belajar untuk mendapakan nilai bagus yang tujuannya  mendapat juara. Di dalam kewajiban terdapat unsur kedisiplinan secara halus.Menanamkan kewajiban secara terus-menerus niscaya kita dapat lebih memajukan dunia pendidikan khususnya murid-murid di TK dan SD.

 BUKTI KEBESARAN KERAJAAN SEMARAPURA KLUNGKUNG BALI
Wilayah Klungkung adalah merupakan Kabupaten yang banyak mengandung nilai sejarah. Ini dapat dibuktikan beberapa bangunan kuno berupa pura dan istana. Seperti halnya Kerajaan Suecapura yang berada di wilayah Desa Gegel masih ada bukti-bukti realnya. Begitupula Kerajaan Semarapura yang terletak di jantung kota klungkung  yang diberi nama  Kota Semarapura  yang dapat dibuktikan adanya bangunan Kertagosa dan Pemedal Agung yang masih keramat. Pemedal Agung merupakan sebuah gapura yang terbuat dari batu bata yang dan batu padas serta adonan gula pasir dan pamor  bubuk yang berpungsi sebagai alat perekat. Pada masa itu belum ada semen. Bahan-bahan semua diupacarai menggunakan sesajen dan mantram-matram pengguat sehingga mampu berdiri kokoh. Untuk kosen pemedal agung ini dibuat oleh abdi dalem yang setia berasal dari Pulau Nusa Penida . Pembuat kosen ini sangat sakti . Kayu digunakan untuk kosen   merupakan kayu pilihan yang kuat dan tahan lama yang juga diupacarai dengan sesajen dan matram-matram niskala. Kusen Pemedal Agung ini sangat berat dan besar bagi ukuran manusia sehingga kusen kayu ini diciutkan ( diperkecil ukurannya ) melalui puja saji oleh Pembuat kusen. Kusen Kayu ini lalu dimasukkan ke dalam  Kampek ( tas gendong jaman dulu ). Pengecilan kusen dilakukan untuk mempermudah membawa dari pulau Nusa Penida ke Pulau Bali dengan jalan terbang di angkasa. Pembuat kusen menghadap kepada Ida Dalem Klungkung lalu menghaturkan kusen tersebut .Ida dalem sangat suka cita kemudian memerintahkan kepada pembuat kusen langsung memasang  langsung pada Gapura Pemedal Agung tersebut  Sebenarnya Beliau tidak pernah mengukur terlebih dahulu tetapi menggunakan indra keenam yang dimilikinya. Nah itulah kebesaran dari kerajaan Semarapura Klungkung.

NAMA : SANG NYOMAN BANGBANG KUSUMA JAYA NIM    : 834786947 NO. KARYA YANG DIBUAT IDE DAN GAGASAN ...